Menyajikan hidangan seputar informasi sederhana untuk anda

Cinta dibalik pantai bopong

Cinta dibalik pantai bopong, bagus juga nih judul, tapi kurang tepat, mungkin lebih pas kalo diberi judul hayalan tingkat tinggi, what? kenapa bisa begitu? Iya karena ini berawal dari cerita singkatku. Waktu itu, sebut saja tanggal 7 Juni 2015 aku bangun pagi, karena sebelumnya sudah berjanji ingin lari pagi karena tak ingin cepat mati, agar tubuh selalu sehat, anggap saja begitu, tapi rencana itu gagal karena aku ditinggal, entah salahku apa, tapi sudahlah..

laguna bopong

Lanjut cerita, aku kembali membuat rencana untuk berlibur ( maklum masa libur kali ini sangat panjang ) setelah was wes was wes kami berbincang, ketemulah rencana kami untuk main ke pantai bopong, oke deal kita sepakat dengan perjanjian kita, aku bergegas pulang dan menata pakaian agar sedikit lebih rapi ( boleh anda tahu waktu itu saya belum mandi ) siaaap.. setelah semua siap aku segera kerumah teman yang sudah membuat janji bersamaku, alangkah teganya dengan sangat gampang dia membatalkan janji, begitu malesnya aku dan kemudian aku kembali pulang.

Setelah aku pulang aku kembali membuat rencana dengan teman lain, dengan tujuan sama yaitu pantai bopong, nah kali ini rencana yang kubuat ternyata deal, kami mencari teman lagi agar lebih ramai, dan ketemulah satu teman yang mau ikut, tak apa untuk lebih meramaikan saja. Pukul 3 sore aku berangkat menuju tempat dimana rencana kita buat, wuueeeeesssss..... beberapa menit kemudian sampailah kita ditempat yang kita tuju, dan betapa terkejutnya diriku melihat pantai yang begitu indah, pohon cemara yang tertata rapi berjejer membentang disekitar pantai, membuat kagum detak jantungku.

Sungguh luar biasa ke agunganmu Tuhan, sungguh tiada yang mampu menyaingimu, engkaulah maha segalanya. Sedikit ucapan rasa kagumku atas ke agungan Tuhan. Kemudian kami berjalan menelusuri setiap celah pantai, tak terlewat juga semak - semak yang penuh dengan pohon cemara, rumput liar kami jelajahi, setelah semua celah kami telusuri, masih ada satu celah lagi yang menjadi andalan pantai bopong tersebut, apa itu? Laguna, kata orang setempat, tapi bagi saya itu merupakan sebuah kubangan air, ya bukan tanpa alasan, memang karena tempatnya yang seperti laguna namun kecil.

Setelah sampai di laguna tersebut, tak lupa kami untuk sekedar mengabadikan momen - momen indah di tempat yang kita kunjungi, dan sekejap ada sebuah cahaya yang menyilaukan mataku, apa itu? Entahlah ini sungguh menarik perhatianku. Setelah aku lihat, itu adalah seorang wanita dengan baju hitam dan kerudung hijaunya yang rapi membalut, serta bibir yang tipis, membuatku terpana. Siapakah dia? Bidadari darimana lagi yang kutemukan? Sungguh wanita yang istimewa.

Kucuri pandang, kucuri kesempatan, dan terbesitlah ide untuk sekedar menyapa sedikit kata untuk berdekatan, ku mulai dengan kata "tolong abadikan gambar kami bertiga mba, bisa?" dan sekejap jawaban iya tanpa berat hati keluar dari ucapan wanita tersebut. Cekreeekk.. begitu bunyi kamera yang kupakai, dan munculah hasilnya, kulihat namun kurang puas, kuminta lagi untuk kembali mengabadikan gambar kami bertiga, dan kali ini cukup puas dengan hasilnya.

Salah satu dari kami mulai memancing percakapan dengan singkat kata "dari mana mba?" dengan lugunya dia menjawab "kebumen" iya itu memang kotaku, tapi bukan itu jawaban yang ku ingin, kami terdiam, membisu dengan seribu alasan, keinginan yang terpendam membalut perasaan kami, namun apa yang bisa kami lakukan? Kembali kuhanya bisa terdiam, terpaku, dan memandangi indahnya ciptaan Tuhan ( kali ini ciptaan Tuhan dalam bentuk makhluk hidup berupa bidadari yang dikirim dari surga ).

Waktu terus berlalu dan memaksaku untuk segera meninggalkan tempat penuh cerita tersebut, dengan seribu alasan membayangi akal dan pikiranku, di setiap satu meter perjalanan. Terbayang, membekas, dan terukir dalam benak seperti apa bidadari tersebut, tergambar jelas dalam anganku, bisakah kita berjumpa lagi? Pertanyaan aneh muncul.

Dan kini hanya bayangan yang masih ku ingat dan kan selalu terus ku ingat yang selalu menemani hari - hariku. Tuhan jika dia memang jodohku, maka dekatkanlah, namun jika dia bukan jodohku maka jodohkanlah. Demikian singkat do'aku terucap.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjunganya

Jika anda kurang puas :
1. Silahkan berkomentar secara bijak
2. Dilarang berkomentar dengan berbau unsur SARA
3. Dilarang berpromosi iklan atau produk