maka Aku akan lebih memilih untuk sendiri,
Sendiri meski tanpa sebuah lentera..
sendiri meski tanpa sebuah nada..
dan sendiri meski tanpa seorangpun disini.
Terdiam untuk sejenak menyelami arti diri Mu dalam hari Ku..
hingga terkadang menjatuhkan peluh Ku.
Entah apa yang membuat Mu begitu berarti untuk Ku,
namun Saya rasa itu hanya soal Hati.
Bahkan saat kelak Kau hanya memandang Ku dengan sebelah mata.
Namun Aku.. tetaplah Aku..
Aku yang menyimpan bahagia ku,
Aku yang menenggelamkan rasa ku,
dan Aku yang menunggu mu di sudut ruang Rindu itu.
Yaa..
mungkin tak kan pernah Kau temui karena benteng besar kokoh itu memenggalnya
hingga kelak Aku membatu..
hingga nanti Aku mati karena rasa Ku..
Namun Aku cukup mengerti, bahwa itu adalah Setia Ku.
sebuah rasa yang tak pernah Kau tau juga tak pernah Kau lihat,
bahkan mungkin kelak hanya akan Kau fahami saat Aku talah pergi.
Entahlah..
karena yang selama ini Aku beri nama RASA selalu jatuh di titk yang salah.
Namun Kamu..
tetaplah Kamu yang akan terus Aku Rindui.
dan Aku..
tetaplah Aku yang terus berusaha untuk mengubur Rasa ini..
Rasa yang tak pantas di satukan..
dan yang hanya untuk di bungkam.
Untuk Mu..
yaa.. mungkin saja,
Aku tunggu hingga esok Kamu benar-benar mencari Ku..
di taman ini..
Taman Malaikat kecil yang tak bercahaya..
10.02 am
Oleh : Pay
Pada : Minggu, 14 Juni 2015
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjunganya
Jika anda kurang puas :
1. Silahkan berkomentar secara bijak
2. Dilarang berkomentar dengan berbau unsur SARA
3. Dilarang berpromosi iklan atau produk